Jumat, 15 November 2013

Prasangka Itu... Musuh Aku, Saya dan Kita


Kita tidak pernah menyadari betapa besarnya efek yang dihasilkan dari prasangka yang menguasai hati kita.

Secara arti kata,
Prasangka dibentuk dari Pra = sebelum dan Sangka = dugaan

Tanpa sadar kita begitu mempercayai prasangka yang sudah kita buat terlebih dahulu sebelum kita tau apa yang sebenarnya terjadi.
Apapun jenis prasangka, 
Belum dapat bisa dibenarkan.

Maka apabila prasangka yang ada adalah suatu prasangka buruk itu akan menjadi masalah besar pada kepercayaan dan pengambilan sikap.
Kita tidak akan dapat membedakan mana prasangka dan kenyataan, karena curiga dan fikiran negatif yang merajai suasana hati.

Prasangka akan berkembang menjadi sikap buruk yang dimulai dengan kewaspadaan tinggi sehingga membuat jarak antara satu sama lain.

Pada saat itulah, kita akan merasa paling benar dan tau apa yang harus kita lakukan.
Padahal, kita tidak sadar bahwa di dalam hati kita, kita sedang menghadapi musuh yang sangat jahat, yaitu...
 prasangka buruk.

Perkembangan prasangka buruk akan selalu membuat suasana tidak nyaman.
Dalam situasi apapun, pertemanan... bisnis... keluarga dan dengan pasangan.

Sulitnya mengatasi prasangka itu...
Sangat sulit,
Karena prasangka itu ada disini...
di dalam hati kita sendiri.

Tidak ada satu orang pun dapat membuktikan kebenarannya.
seolah - olah kita lah perancang dari kehidupan ini.

Menilai sesuatu dari penilaian kita sendiri, kita pun tidak akan sadar bahwa prasangka itulah yang membunuh perkembangan kita sendiri.

Membuat kita tidak percaya diri, takut melangkah...

Membuat kita pesimis, takut usaha kita akan sia - sia...

Membuat kita egois, merasa sudah melakukan segalanya...

Aku, saya, kita
Mewakili semua itu.

Selalu berprasangka.

Aku tidak paham apakah fikiranku benar atau tidak
Saya tidak paham apakah sudah tepat rasa curiga saya ini
dan
Kita juga sebenarnya tidak paham apakah betul, penilaian yang kita buat.

Yang ada disini adalah prasangka,

Di hati aku, di hati saya dan di hati kita adalah fikiran kita sendiri
belum tentu itu benar.

Aku fikir dia jahat, apa benar?
Saya rasa dia tidak baik, apa betul?
Kita curiga dia kurang ini itu, apa tepat?

Menurut siapa?

Siapa yang tau hati orang kalo bukan Tuhannya.

Yaa Allah...
 Al 'Aliim...
Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu)
Sungguh hanya Allah yang tau.

Prasangka buruk itu membunuh hati kita

Mulanya hanya merupakan sikap - sikap negatif, tapi berkembang untuk memunculkan tidakan - tindakan yang merugikan diri kita sendiri, yang belum tentu kita tau benar salahnya.

Beratnya hati untuk tidak berprasangka buruk, sangat berat.
Seringkali kita merasa kita yang terbaik, kita pemurah, kita pemaaf dan kita yang paling ikhlas.

Mereka tidak.

Who Knows???

Aku, saya, kita sama.
Seringkali lari dari kenyataan, tidak menyadari ...

Kita menciptakan persepsi mengenai orang lain, tanpa kita melihat diri kita sendiri.

Kita menyalahkan orang lain akan kesulitan kita

Padahal masalah kita yang sebenarnya adalah
Diri kita sendiri

Siapa yang sulit?
Diri kita

Darimana ujian itu datang?
Dari Allah

Jadi siapa yang sedang Allah uji?
Diri kita

Jadi siapa yang semestinya harus berusaha?
Diri kita 

Bukan dia atau mereka

Saat itulah ego hati kita akan terus berbisik menggoda kembali,
 "Jadi dia/mereka apa?enak-enak saja seperti itu?"

(Masih berprasangka buruk)

Kita harus yakin, 

Hanya Allah yang tau segala - galanya,

Sama seperti Allah buatkan rencana terbaik melalui segala ujian yang diberi kepada kita, Allah juga telah buatkan rencana terbaik untuk dia/mereka.

Kita ataupun mereka punya bagian masing - masing atas ujian ini.

Tidak perlu merasa tidak adil, karena sebenarnya kita lah yang sedang diuji
Bagaimana kita harusnya bersikap

Setenang apa?
Sebijak apa?
Seikhlas apa?

Allah berfirman: “Aku sebagaimana prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya jika ia berdoa kepada-Ku.” [HR.Turmudzi].

Maka kita sudah semestinya berprasangka yang baik - baik saja, karena firman Allah menjanjikan kebaikan pula untuk kenyataannya.
Berfikiran baik, sebagai doa untuk kebaikan kita sendiri juga.

Kita tidak boleh menyalahkan orang lain,
Sadari satu hal...

Kita tidak akan pernah dapat memperbaiki diri orang untuk menjadi apa yang kita mau,

Tapi kita harus perbaiki diri kita sendiri.

Apakah kita yakin bahwa sikap kita sudah baik?
Apakah kita yakin bahwa kita sudah lakukan yang terbaik?

Bukan merasa Kita Yang Terbaik Dan Mereka Salah

Bukan itu...

Jadi,

Terus berusaha
^_^

Berhenti tidak percaya diri,
Jangan takut melangkah...
Karena maju ke depan dan menghadapinya akan jauh lebih baik dibandingkan kita menutup diri dan diam di tempat.

Berhenti pesimis,
Jangan takut usaha kita akan sia - sia...
Karena sekecil apapun usaha kita, pasti akan ada hasilnya.

Berhenti egois,
Jangan merasa sudah melakukan segalanya...
Karena semakin besar usaha kita, semakin besar potensi kita berhasil dan hanya Allah yang tau sudah cukup atau tidaknya usaha kita itu.

Karena jika kita berhasil, itulah hadiah dari Allah SWT.



-With Love-
RIY


Tidak ada komentar :

Posting Komentar