Kamis, 04 Juli 2013

Wanita, Cinta, Doa dan Harapan

Assalamualaikum. wr. wb.
#Edisi Ramadhan
Welcoming Ramadhan  2013 / 1434 H

Bismillahirrahmanirrahiim.
Segala doa dan harapan selalu dipanjatkan agar setiap waktu ke waktu yang terlewati akan selalu menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Manusia dengan segala kekurangan dan kelebihannya dituntut untuk mampu melewati setiap suratan yang telah digariskan Allah ta'ala. Kebahagiaan serta kesedihan adalah atribut yang didampingkan kepada manusia untuk selalu dicermati agar apa yang telah diterima selalu diamini dengan rasa syukur kepada-Nya.
Doa terindah aku panjatkan pada Allah ta'ala. Untuk senantiasa menerangi jalanku agar selalu tegar dan optimis menjalani hidup.
Aku sangat mencintai apa yang disebut kehidupan, entah itu di dunia maupun akhirat, namun satu yang aku harap adalah kebahagiaan. Aku mencintai aktivitas, mencintai apa yang menjadi target dalam hidup sehingga apa yang dijalani menumbuhkan motivasi untuk terus berjalan meskipun banyak ujian dan cobaan mencoba menghambat asa yang ada.
Keluarga, sahabat dan kekasih...
Aku mencintai mereka.
Sangat cinta, bahkan tak mampu lagi menggambarkan betapa berharga mereka, sehingga aku tak mampu temukan perasaan apa yang ada apabila Sang Pemilik Kehidupan mengambil titipan-Nya dari sampingku,.
Jauh di lubuk hati, ikrarku untuk berusaha mencintai Pencipta Langit, sebelum mencintai apa yang ada di bawah langit.
Ya Robb..
Tuntunlah aku...
Belajar dari para wanita  dambaan surga...
Semoga Ramadhan tahun ini lebih berkah, Amin Ya Robbal Alamin.
Little Sharing :
Aisyah binti MuzahimKetika Fir’aun mengetahui keimanan istrinya, ia memerintahkan agar istrinya disiksa dengan berbagai siksaan, sambil berkata “Kembalilah kepada ajaranku!”. Akan tetapi, Aisyah menolak. Kemudian Fir’aun mengambil balok dan dipukulkan kepada istrinya. Lalu ia berkata,” Kembalilah kepada ajaranku!”. Namun Aisyah menjawab,”Engkau tahu bahwa diri dan hatiku berada dalam penjagaan Tuhanku. Kalaupun engkau memotongku dengan keji, tidak akan bertambah pada diriku selain kecintaan kepada Tuhanku.”
Tiba-tiba nabi Musa AS lewat di hadapannya, maka Aisyah memanggil, “Wahai Musa, beritahukanlah kepadaku, apakah Tuhanku ridho kepadaku atau murka kepadaku?”
Berkata nabi Musa AS, “Aisyah, para malaikat sedang menantimu, mereka merindukanmu. Allah kagum padamu. Oleh karena itu, mintakanlah kepadaku keperluanmu, niscaya terpenuhi.”
 Aisyahpun berkata,“Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi Mu dalam Surga, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya; selamatkan pula aku dari kaum yang zhalim.” (QS at-Tahrim [66]:11)
Salman al Farisi RA berkata, “Istri Fir’aun disiksa dengan dijemur di bawah terik matahari. Ketika mereka telah meninggalkannya, para malaikat menaunginya dengan sayap mereka. Lantas ia melihat rumahnya di surga.”
Abu Hurayrah RA berkata, “Fir’aun menancapkan empat buah pasak pada tubuh istrinya, membaringkannya, dan meletakkan batu penggilingan di atas dadanya. Lalu Fir’aun menjemurnya di bawah terik matahari. Aisyah lalu menengadahkan kepalanya ke langit seraya berdoa, “Tuhanku bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi Mu dalam Surga ..”
Al Hasan RA berkata, “Allah menyelamatkannya dengan cara yang sangat mulia, dan mengangkatnya ke Surga. Iapun makan dan minum.”
Demikianlah karakter salah seorang Muslimah besar pada zamannya, yang merupakan karakter  yang sholeha, beriman dan bertakwa serta selalu memohon hanya kepada Allah SWT ketika mendapat cobaan dan musibah.
حسبن الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير
“HasbunalLâh Wani’mal-Wakîl”, Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”. (QS. [3]:173). “Ni’mal-Mawla Wani’man-Nashîr”, Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwasanya Allah Pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong”. (QS. [8]:40)
Siti MaryamKisah Maryam. ALLAH berfirman,
Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata,
“Hai Maryam, sesungguhnya ALLAH telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu). Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’. Yang demikian itu adalah sebahagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad); padahal kamu tidak hadir berserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa.” (Ali Imran: 42-44)
Malaikat memberikan khabar gembira kepada Maryam bahawasanya ALLAH telah mengistimewakannya dan menjadikannya sebagai orang pilihan, kerana banyaknya dia beribadah dan berzuhud. ALLAH juga memuliakan dan menyucikannya dibanding dengan wanita-wanita yang lain di seluruh jagad ini.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Sallallahu Alayhi wa Sallam,
Sebaik-baik wanita di muka bumi ini adalah Maryam binti Imran dan sebaik-baik wanita di muka bumi ini adalah Khadijah binti Khuwalid. (HR. Al-Bukhari & Muslim dalam Ash-Shahihain)

Khadijah binti KhuwailidKeutamaan Khadijah diriwayatkan sebagaimana sabda Rasulullah saw ;
“Tidaklah Allah mengganti untukku (istri) yang lebih baik darinya (khadijah). Dia beriman kepadaku saat orang-orang kufur. Dia mempercayaiku saat orang-orang mendustaiku. Dia memberikan hartanya kepadaku saat orang-orang mengharamkan harta untukku. Dan dia memberikan aku anak saat Allah tidak memberikan anak dari istri-istriku yang lain”.
Khadijah adalah sosok wanita pilihan yang Allah amanahkan untuk mendampingi Muhammad dalam menjalani tugasnya sebagai Rasul Allah.
Salah satu hikmah yang bisa kita petik dari kisah hidup khadijah, adalah keuletannya, kesungguhannya, kecerdasan dan ketelitiannya dalam menjalankan usaha perdagangan. Tetapi, semua usahanya itu tidaklah ia jadikan semata-mata untuk kesenangan yang bersifat keduniawian semata. Sebagaimana sabda Rasulullah, Khadijah dengan rela memberikan hartanya untuk kepentingan dakwah Rasulullah. Dan hal itu, Beliau lakukan sampai ajal menjemputnya.

Siti AisyahDi antara istri-istri Rasulullah saw, Siti Aisyah disiapkan oleh Allah SWT untuk menjadi pendamping dan penyokong Rasulullah sebagai Pengemban Risalah. Putri dari sahabat Rasulullah yang paling dicintai, yakni Abu bakar Shiddiq, berhasil menjadi istri yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW. Di pangkuannyalah, Rasulullah menghembuskan nafas terakhirnya. Aisyah adalah figur dan potret wanita ideal nan agung. Ia memiliki hati nan lembut, penuh cinta dan kehangatan, setia, berwawasan tajam, perasa, dan menjadi sentral dalam kehidupan. Ia pun penebar kedamaian, kasih sayang, dan cinta. ”Sungguh aku tahu marah dan lapangmu ketika kamu tenang,”kata Rasulullah kepada Aisyah.
Aisyah bertangan nan lembut dalam damai dan payah, serta cerdas dan ikhlas. Tak heran kalau ia sampai pada derajat seperti yang disabdakan Rasulullah SAW, ”wanita adalah ‘belahan jiwa pria’.


Fatimah Az ZahraFatimah Zahra AS, adalah seorang figur yang unggul dalam keutamaan ini. Dalam doanya, beliau sering berucap, “Ya Allah, kecilkanlah jiwaku di mataku dan tampakkanlah keagungan-Mu kepadaku. Ya Allah, sibukkanlah aku dengan tugas yang aku pikul saat Engkau menciptakanku, dan jangan Engkau sibukkan aku dengan hal-hal yang lain. Keikhlasan dalam beramal adalah jembatan menuju keselamatan dan keberuntungan. Manusia yang memiliki jiwa keikhlasan akan terbebas dari seluruh belenggu hawa nafsu dan akan sampai ke tahap penghambaan murni. Keikhlasan akan memberikan keindahan, kebaikan, dan kejujuran kepada seseorang. Contoh terbaik dalam hal ini dapat ditemukan pada pribadi agung Fatimah Zahra AS. Seseorang pernah bertanya kepada Imam Mahdi AS, “Siapakah di antara putri-putri Nabi yang lebih utama dan memiliki kedudukan yang lebih tinggi?” Beliau menjawab, “Fatimah.” Dia bertanya lagi, “Bagaimana Anda menyebut Fatimah sebagai yang lebih utama padahal beliau hanya hidup singkat dan tidak lama bersama Nabi?” Beliau menjawab, “Allah memberikan keutamaan dan kemuliaan ini kepada Fatimah karena keikhlasan dan ketulusan hatinya.”

Tidak ada komentar :

Posting Komentar